HaluaNusantara.com – Bentuk rasa cintanya dengan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel), Penjabat (Pj) Gubernur Kep. Babel Safrizal ZA yang baru saja melakukan monitoring harga dan stok ketersediaan bahan pokok di Bumi Serumpun Sebalai, khususnya di Wilayah Pulau Belitung, langsung mengundang para distributor besar Pulau Belitung untuk berdiskusi. Ia meminta para distributor Pulau Belitung untuk menyampaikan keluhan, hambatan, dan kondisi persediaan stok saat ini.
“Kita berdiskusi di sini, tentunya untuk menjamin kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung. Agar terjamin seluruh kebutuhan pasokan bahan pokoknya saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini. Saya minta rekan-rekan di sini untuk menyampaikannya satu-persatu,” ujarnya saat membuka diskusi singkat tersebut, Rabu (20/12/23), di Kong Djie Billiton.
Dimulai dari Meikel salah satu Distributor Belitung, mengatakan bahwa untuk saat ini stok di gudangnya aman. Hanya saja memiliki kendala cuaca, yang membuat proses bongkar muat barang menjadi sedikit terhambat.
“Kalau kami aman, stok aman, distribusi juga aman. Tapi untuk saat ini kendalanya itu di cuaca. Kadang pas mau bongkar muat barang itu gerimis atau pun hujan,” katanya.
Lalu, setelah semua distributor menyampaikan kondisinya masing-masing, yang mana seluruhnya adalah positif, yakni stok persediaan yang aman dan harga yang stabil, pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Bina Adwil Kemendagri ini mengajak mereka untuk bersepakat agar tidak menaikkan harga barang saat nataru.
“Jadi, kita sepakati hari ini bahwa rekan-rekan distributor Pulau Belitung yang ada di sini untuk menjaga kestabilitasan harga sembako di momen Natal dan Tahun Baru 2024,” ujarnya.
Dirinya pun berpesan kepada para distributor untuk tidak sungkan melaporkan keluhan dan hambatannya kepada Pemerintah Daerah Provinsi serta Kabupaten, maupun Satgas Pangan Kep. Babel.
“Nanti kalau ada kendala, langsung saja laporkan kepada kita. Pastinya kita (pemerintah) akan membantu mencarikan solusinya,” pesan orang nomor satu di Kep. Babel tersebut.
Selain bahan pokok, Pj. Gubernur terlama di Indonesia tahun 2021 ini juga menyoroti terkait kebijakan karantina unggas yang diterapkan di Kabupaten Belitung, sehingga menyebabkan komoditi yang satu ini sebagai salah satu penyumbang dominan pemicu inflasi. Dimana, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung menerapkan masa karantina unggas h-14 sebelum pengiriman dan h+14 setelah pengiriman.
“Kalau bisa proses karantina ini kita percepat, apalagi dikatakan oleh Kadis Edi Romdhoni bahwa kita sudah memiliki alat uji lab sendiri. Jangan sampai proses karantina yang lama ini justru menghambat distribusi daging ayam di Pulau Belitung. Lalu, imbasnya inflasi naik,” pungkasnya. **