Pagarawan, HN – Sengketa antara PT. Sumber Mas Pratama (SMA) dengan PT BCM atas sebidang tanah di kawasan jalan H. Eko Maulana Ali (Lintas Timur) kian memanas. Ratusan orang pekerja mendadak mendatangi lahan sengketa tersebut, mendobrak pintu dan melakukan pengerusakan pagar, Rabu (16/3/2022) pagi.
Ratusan orang yang diduga merupakan suruhan Yudifo (pihak BCM) tersebut juga mendatangkan 2 unit excavator orange dan material. Tak terima aset-aset miliknya di rusak dan diserobot oleh pihak PT. BCM, PT. SMP melalui Pengacaranya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolda Babel Sekitar pukul 15.00 WIB.
Kepada sejumlah wartawan Fernandes perwakilan PT. SMP mengatakan bahwa pihaknya melaporkan PT. BCM lantaran tidak terima pengerusakan yang dilakukan oleh orang-orang suruhan PT. BCM. Fernandes bahkan mengaku sempat diintimidasi dengan hadirnya ratusan orang ke kamp milik PT. SMP.
“Kita kaget pak, tiba-tiba datang ratusan orang mengepung kita. Katanya mereka ingin memasang plank, tapi ternyata datang orang ratusan plus alat berat. Gak taunya mereka malah bikin camp,” ungkap Fernades.
Tak hanya itu, Fernandes menambahkan, mereka yang datang mencabuti tiang pagar panel milik PT. SMP kemudian mendobrak pintu pagar, serta menginjak-injak sawit yang sudah hampir setahun ditanam.
“Ini yang kita anggap sudah merupakan perlawanan terhadap hukum. Oleh karenanya tadi sekitar jam 3 sore kita laporkan ke mapolda Babel,” terang Fernandes.
Terkait hal ini, pihak PT. BCM dikonfirmasi melalui Edo selaku perwakilannya, saat dikonfirmasi mengatakan belum bisa memberikan tanggapan. Pihak PT. BCM menurut Edo akan menjadwalkan dulu untuk memberikan keterangan resmi kepada pers soal kejadian hari ini.
“Saya belum bisa memberikan keterangan pak, tolong dikirim pesan WA saja ke saya, kawan-kawan yang ingin mengkonfirmasi, nanti saya akan atur jadwal ketemu untuk memberikan keterangan pers,” jawab Edo.
Sementara itu, hingga pukul 16.00 WIB terlihat puluhan pekerja dengan menggunakan helm sibuk mendirikan sebuah bangunan seperti camp di atas tanah sengketa tersebut. Tak hanya itu, beberapa diantaranya mendampingi operator excavator yang sedang menggaruk-garuk tanah yang ditanami sawit milik PT. SMP. (red)