HaluaNusantara.com
PANGKALPINANG – Wakil Direktur bidang Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum (RSU) Provinsi Babel, Holpi menepis isu terkait soal dugaan “maling besar” proyek di institusinya.
Holpi menegaskan bahwa terkait beberapa proyek besar dengan nilai sekitar Rp 100 Miliyar tersebut tidak memiliki permasalahan apapun, termasuk perangkat Modular Operating Theatre (MOT) untuk ruang operasi.
“Bukan tidak namun belum (dimanfaatkan), kalau Proyek MOT ruang operasi tahun 2021 sumber dana DAK itu sudah diserahterimakan ke bagian pelayanan. Silahkan tanya ke bagian pelayanan sudah menjadi tanggung jawab bidang pelayanan. Sedangkan proyek fisik gedung dan pengadaan Alkes tahun 2022 sumber dana pinjaman dari SMI,” terang Holpi, saat ditemui di kantornya, Senin (19/6/22) siang.
Holpi yang sebelumnya bergeming soal isu “maling besar,” yang pertama kali dilontarkan oleh Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu, akhir nya bereaksi. Holpi mengaku tidak terima jika isu yang mengarah kepada praktik mafia proyek tersebut kemudian seolah mengerucut ke intitusi RSUP.
“Terkait dengan proyek pengadaan Alkes ini, terus terang saya seolah menjadi incaran. Sebab, mereka pernah mengatakan jangan sampai proyek pengadaan Alkes dana pinjaman dari SMI tidak bermanfaat. Betul, proyek pengadaan Alkes dana SMI saya PPK merangkap PPTK itu betul,” aku Holpi.
“Kalau dikaitkan dengan ada maling besar, terus terang saya tidak terima. Sebab apa, proyek pengadaan alat kesehatan tidak ada masalah, hanya saja belum dimanfaatkan. Terkecuali tidak sesuai spesifikasi, dugaan mark up dan lainnya. Ini kan tidak, semua sudah sesuai spesifikasi,” bantah Holpi lagi.
Holpi mengakui, selaku PPK proyek MOT ruang operasi ini, ia sudah dua kali menjalani pemeriksaan di Polres Bangka. Ia pun menghormati proses penyelidikan yang saat ini sedang dilakukan pihak kepolisian.
“Diklarifikasi saja. Sudah dua kali, mereka (polisi) juga sudah cek fisik MOT bersama ahli dari Jakarta. Kita tunggu saja apa hasil dari penyelidikan itu. Kalau ada yang bilang proyek MOT itu masuk ke ranah korupsi tentu saya sudah dijebak namun mudah-mudahan tidak ya. Sekarang kita serahkan ke polisi yang melakukan penyelidikan sebab itu tupoksi mereka dan kita hormati itu,” pinta Holpi.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUP Babel, Melky menyangkal jika disebut proyek MOT ruang operasi sudah sudah diserahterimakan ke bagian pelayanan.
“Tidak ada serah terima, no coment ya,” sahut Melky singkat.
Isu soal ada maling besar proyek mendadak menyenggol institusi RSUP Babel, pasalnya dalam kurung 2021 hingga 2022 belanja proyek pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) ditambah proyek fisik gedung hampir menembus angka 100 milyar. Masing-masing proyek tersebut, di tahun 2021 yakni proyek MOT ruang operasi senilai Rp 6 milyar sumber dana DAK. Sedangkan, di tahun 2022 proyek gedung radioterapi senilai Rp 24 milyar dan proyek pengadaan Alkes senilai Rp 61 milyar dengan sumber dana pinjaman dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT. SMI.(red)