Bong Ming Ming Bantah Isu Jam Malam Pasca Keributan di Simter

Img 20230403 152604
Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di ruang kerjanya, Senin ( 3/4/23 ).

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Pasca keributan dua kelompok pemuda dari Desa Simpang Tiga dan Desa Peradong, Kecamatan Simpang Teritip ( Simter ) yang memakan satu korban jiwa, beredar postingan di media sosial terkait keputusan hasil rapat antara Polda Babel serta Forkopimda Bangka Barat.

Dalam postingan yang asalnya tidak diketahui itu antara lain menulis dalam bahasa jering yang berbunyi kurang lebih
“orang bujang nongkrong di jalan sampai lewat jam 10.00 ( 22.00 WIB ) didenda Rp 1 juta. Di razia ada bau bir dihukum 1 bulan. Main musik di rumah hanya sampai jam 10.00 juga. Ini hasil rapat dengan Polda Polres Wakil Bupati Camat Polsek”.

Menanggapi hal itu Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming menegaskan bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar atau hoax.

“Maka dalam pertemuan kemarin, ini saya sampaikan di sini karena ada beberapa kabar hoax juga yang tersebar di masyarakat seakan-akan ada jam malam lah, itu tidak benar, itu hoax karena kita tidak mungkin membuat aturan tanpa dasar hukum,” tegas Wabup usai acara pelantikan kepala dinas, di Graha Aparatur, Kamis ( 27/4/23 ).

“Jadi kalau ada yang bilang ada jam malam kalau tercium ada bau bir dan arak akan ditangkap, saya pastikan di sini, berita itu hoax. Dan saya berharap masyarakat tidak membuat asumsi atau berita-berita hoax justru akan memperkeruh suasana. Insya Allah kita ingin Bangka Barat ini damai,” lanjutnya.

Menurut Bong Ming Ming, keputusan yang diambil saat pertemuan Forkopimda dengan pihak – pihak yang terlibat keributan, diwakili keluarga korban, kepala desa adalah pihak – pihak yang bertikai bersepakat untuk berdamai.

Kedua belah pihak tidak akan melakukan hal serupa lagi maupun aksi balas dendam dan sebagainya agar kerukunan dan suasana kondusif di masyarakat tetap terjaga.

“Bahwa kita ini satu rumpun, rumpun masyarakat melayu maupun masyarakat Bangka Barat dan apalagi yang ribut kemarin sama-sama suku masyarakat jering, itu yang kita angkat untuk kebersamaan,” ujar Bong Ming Ming.

Wabup sangat menyayangkan kejadian tersebut, apalagi masih dalam suasana Idul Fitri. Dia berharap ke depan keributan seperti itu tidak terulang lagi. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: