Ketua DPC KPPI Babar Cetuskan Perempuan Harus Jadi Penentu di Pemilu 2024

Img 20230315 Wa0059
Umi Lidiantita kembali terpilih sebagai Ketua DPC KPPI Bangka Barat pada Muscab II DPC KPPI Bangka Barat di Sekretariat DPD PDI - P di Desa Air Belo, Kecamatan Muntok, Rabu ( 15/3/23 ).

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Kader Partai Hanura, Umi Lidiantita kembali terpilih sebagai Ketua DPC Kaukus Perempuan Politik Indonesia ( KPPI ) Bangka Barat periode 2023 – 2028, pada Muscab II DPC KPPI Bangka Barat yang digelar di Sekretariat DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Desa Air Belo, Kecamatan Muntok, Rabu ( 15/3/23 ) sore.

Acara ini dibuka Sekretaris DPD KPPI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sri Wahyuni dan dihadiri perwakilan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bangka Barat serta segenap utusan kader perempuan dari lintas partai politik antara lain, Partai NasDem, PAN, PDIP, PPP, Hanura dan Perindo

Sebelumnya mantan kader Partai Golkar ini memegang jabatan tersebut periode 2017 – 2022.

Pada Muscab ini Umi memperoleh 12 suara, mengungguli dua kandidat lainnya Elfi ( NasDem ) 5 suara dan Darsima ( PAN ) 1 suara.



Dikatakannya, setelah terpilih sebagai ketua untuk kali kedua, KPPI Bangka Barat akan segera menggelar rapat dan membentuk kepengurusan baru serta menyusun program kerja.

Selain itu KPPI pun memiliki target membidik satu kursi DPRD pada Pemilu 2024 mendatang.

“Mudah-mudahan KPPI bisa mencapai satu kursi lah dulu, siapapun yang terpilih. Di KPPI itu kan perwakilan dari pendidikan wadah KPPI yang ada di Bangka Barat. Karena kalau ada yang terpilih enak lah kita untuk pendanaan karena KPPI itu dibesarkan dari kita untuk kita,” kata Umi.

Umi menegaskan, pada Pemilu 2024 mendatang perempuan jangan lagi menjadi peserta tetapi harus jadi penentu.

“Semoga kader-kader KPPI yang ada salah satunya akan duduk di dewan nanti di tahun 2024,” ujarnya.

Menurut Umi KPPI merupakan wadah pendidikan politik bagi kader perempuan lintas partai. Saat ini sudah banyak parpol – parpol baru yang ikut bergabung di KPPI.

“Walaupun berbeda partai tapi kami tetap satu tujuan karena kan kadang-kadang laki-laki berpartai dia kurang dekat kurang akrab. Tapi dengan adanya KPPI lintas partai yang masuk di sini alhamdulillah kami bisa kompak di sini. Jadi kalau sudah masuk ke KPPI partai-partai itu sudah tidak dibicarakan lagi, tapi kita satu wadah di sini,” terangnya.

Sekretaris DPD KPPI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sri Wahyuni saat membuka acara yang bertema ” Perempuan dan Kepemimpinan Transformatif Untuk Indonesia Bermartabat ” ini mengatakan, dalam wadah KPPI, para kader tidak lagi membawa nama parpolnya, tapi sama – sama mempunyai satu tekad satu tujuan, hak politik perempuan harus setara dengan laki – laki.

“Ketika dalam KPPI kita tidak bicara yang lain, kita bicara bagaimana bagaimana hak kita sebagai perempuan sama dengan laki-laki. Kita tidak bisa disepelekan, perempuan politik itu tidak bisa duduk di bangku cadangan,” cetus Sri Wahyuni.

Namun dia menegaskan untuk mencapai tujuan itu, perempuan harus mempersiapkan diri dengan menunjukkan kredibilitas dan elektabilitasnya agar parpol dengan sukarela memberikan posisi yang nyaman, apalagi di dalam parpol kaum laki – laki sangat mendominasi.

“Kita ini dianggap sebagai penggembira mengumpulkan masa nyanyi-nyanyi, tapi jangan anggap remeh bahwa kita perempuan kita bisa. Oleh karena itu kita tunjukkan di dalam undang-undang bahwa hak laki-laki dan perempuan itu sama. Perempuan bisa duduk di nomor satu sama seperti laki-laki,” kata dia. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: