Secara Tersirat Sukirman Minta Pemprov Perhatikan Buffer Zone

redaksi
Img 20221122 210815
Bupati Bangka Barat H. Sukirman saat menyampaikan sambutannya pada acara Malam Pesta Rakyat HUT Provinsi Babel ke - 22, di Buffer Zone Pantai Tanjung Kalian, Kecamatan Muntok, Selasa ( 22/11/2022 ).

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Selain secara tersirat meminta Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memperhatikan pengerasan area Buffer Zone guna kepentingan arus mudik di Pelabuhan Tanjung Kalian, Bupati Bangka Barat H. Sukirman juga menyentil perihal potensi daerah dan penambangan timah.

“Mumpung petinggi negeri ada di sini, anggota dewan juga ada, eloklah kiranya tempat kita ( Buffer Zone ) ini Pak 2,5 hektare ini untuk dapat dikeraskan kalau bisa dikasih conblok. Sehingga kalau ada tahun baru kita bisa berkumpul di sini dan kalau ada mudik Bangka Barat tidak kelihatan kumuh,” kata Sukirman dalam sambutannya pada Malam Pesta Rakyat HUT Provinsi Babel ke – 22, di Buffer Zone Pantai Tanjung Kalian, Kecamatan Muntok, Selasa ( 22/11/2022 ).

Menurut Sukirman potensi daerah Bangka Barat telah dibahas bersama Presiden RI Joko Widodo saat berkunjung ke Bangka Barat pada Oktober 2022 lalu.

Untuk itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat serta Forkopimda untuk bersinergi membangun daerah.

“Dengan kekompakan warna warna partai kita memang indah perbedaan itu. Tetapi lebih indah lagi ketika kita bersatu untuk maju,” ucapnya pada acara yang dihadiri antara lain Pj Gubernur Babel Ridwan Djamaluddin dan Forkopimda Babel ini.

Salah satu potensi tersebut yakni Pelabuhan Tanjung Ular di Desa Air Putih.

Dia berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Tanjung Ular nanti dapat memberikan kontribusi terbaik untuk daerah dan Pemda tidak hanya mendapatkan complain terkait sampah dan lain – lain.

Ditunjuknya Bangka Barat sebagai tuan rumah HUT Babel ke – 22 juga diapresiasi Sukirman. Sebab para pelaku UMKM bisa menggelar dagangannya di 70 tenda yang disiapkan Bank Sumsel Babel dan PT. Timah di sekitar panggung pesta rakyat.

“Kita harapkan ada peningkatan ekonomi di situ. Selaras dengan cita – cita Presiden untuk menurunkan inflasi,” ujarnya.

Pria asal Desa Pusuk ini juga bersyukur harga timah dan kelapa sawit sudah sedikit membaik. Namun masyarakat masih mengeluhkan sulitnya menambang. Hal itu disampaikan kepadanya via pesan WhatsApp.

Menurut Sukirman sebenarnya pemerintah tidak membuat susah masyarakatnya. Dia hanya ingin para penambang bekerja di area yang legal.

“Jadi di mimbar ini saya berada di tengah perasaan bapak dan ibu. Yang pelaut kami cinta yang penambang juga kami suka, karena kalau masyarakatnya ada penghasilan maka Bangka Barat dapat dipastikan tidak mengalami yang namanya inflasi,” cetusnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: