Ketua Bawaslu Babar: Demokrasi Sudah Bergeser ke Arah Medsoskrasi

redaksi
Img 3658

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Bawaslu Bangka Barat adakan kegiatan Fasilitasi Pembinaan Penanganan Pelanggaran pada Pemilu Serentak Tahun 2024, di ruang rapat Koperasi Warga Peltim di Kecamatan Muntok, Selasa (27/9/2022) siang.

Kegiatan tersebut diikuti 30 peserta, terdiri dari para guru PAUD, alumni SKPP serta sejumlah awak media. Adapun Narasumber yang dihadirkan, yaitu Anggota Bawaslu Provinsi Bangka Belitung Dewi Rusmala serta mantan Ketua Bawaslu Provinsi Bangka Belitung Edi Irawan.

Ketua Bawaslu Bangka Barat Rio Febri Fahlevi saat membuka kegiatan mengatakan, sesuai amanah Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017, Bawaslu diwajibkan mengembangkan pola pengawasan yang partisipatif. Menurutnya, di era digitalisasi yang semakin canggih ini, demokrasi sudah bergeser ke pola medsoskrasi, dimana media sosial dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan, termasuk Politik.

“Kalau di tahapan – tahapan Pemilu kemarin demokrasi memang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kontestan – kontestan Pemilu berkomunikasi langsung dengan tatap muka ataupun membangun forum – forum yang lain. Era digitalisasi demokrasi sudah bergeser ke arah medsoskrasi bukan demokrasi lagi,” ujarnya.

Medsoskrasi yang dimaksudkan Rio, sekarang ini interaksi antara pelaku demokrasi tidak lagi bersentuhan dengan konstituen atau masyarakat, karena media sosial dapat dimanfaatkan untuk menggiring opini, menyebarkan ujaran kebencian serta menebarkan berita hoax.

“Pemilu bukanlah perang yang harus dimenangkan dengan berbagai macam cara. Ada etika – etika dalam demokrasi yang wajib ditetapkan dan diterapkan dalam hal menjunjung tinggi nilai demokrasi itu,” paparnya.

Untuk itu Bawaslu mengundang stake holder yang ada untuk membantu memahami dan mensosialisasikan hal tersebut.

“Jika nanti dalam tahapan selanjutnya diketemukan adanya ujaran kebencian dan menyebutkan berita hoax memanfaatkan dunia digital yang salah, Bawaslu menyampaikan bagaimana pola penanganan pelanggarannya,” katanya.

“Saya yakin rekan – rekan yang diundang ini sudah sangat paham bagaimana proses pengolahan data berita melalui media. Saya berharap dengan keterbatasan SDM Bawaslu piranti piranti flowchart kami adalah masyarakat. Kawan – kawan media mampu mensosialisasikan hal – hal yang baik ini,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: