Atasi Hilangnya Pupuk Subsidi, Ini Rencana Pemkab Bangka Barat

redaksi
Img 20220729 Wa0103
Foto : Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming.

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT –– Menyikapi hilangnya jatah pupuk subsidi bagi petani sawit, karet dan lada, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui dinas terkait akan memperjuangkan keluhan para petani ke Kementerian Pertanian.

” Dalam hal ini untuk mengupayakan tentang pupuk subsidi itu, kondisi masyarakat sedang susah mana harga karet turun, sawit turun, lada tidak jelas, pupuk subsidi dicabut, kan ini sangat miris mereka kan, sudah lah susah semuanya susah,” ujar Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming di ruang kerjanya, Jum’at ( 29/7/2022 ) kemarin.

” Saya meyakini keputusan oleh pusat karena mereka tidak punya data yang lengkap mungkin ya. Nanti kita akan datang lagi ke Kementerian Pertanian untuk mengupayakan ini. Semoga ada sesuatu yang baik untuk petani kita. Itu salah satu bentuk advokasi kita terhadap mereka, jangan sampai mereka sudah susah dibikin susah lagi,” sambung Wabup.

Menurut Bong Ming Ming, pihaknya telah mempunyai strategi jangka panjang untuk membantu para petani. Saat ini Peraturan Daerah Tentang Perusahaan Perseroan Daerah ( Perseroda ) sedang digodok. Nantinya dalam Perda tersebut akan dirumuskan skema untuk membantu petani karet, sawit dan lada, terutama masalah harga.

” Namun untuk hari ini dikarenakan Perseroda kita belum siap dan sebagainya, ya saya tidak bisa bicara banyak. Saya sedang mendiskusikan ini beberapa waktu yang lalu dengan dinas teknis untuk mencari solusinya, dikarenakan di mana – mana harga sawit sama secara nasional, yang ini jadi persoalannya,” tukasnya.

Rencana jangka panjang yang dimaksud Wabup antara lain, perkebunan diupayakan agar memiliki tanaman penunjang seperti kapulaga atau tumpang sari. Harapannya ketika harga sawit dan karet turun, tanaman penunjang bisa membantu.

Untuk hal tersebut Pemda
akan berkolaborasi dengan BUMD, BumDes serta perbankan.

” Dan khusus lada kita akan bicara tentang bagaimana mana kita mencari pasar baru yang tentu harganya berbeda, terutama Belanda dan di wilayah Eropa lainnya yang akan kita cari pasarnya,” kata Bong Ming Ming.

Sedangkan untuk solusi jangka pendek terkait pupuk subsidi, pihaknya kata Wabup berencana mendiskusikannya ke DPR RI sebagai langkah untuk mengadvokasi para petani sawit di Bangka Barat agar tidak benar – benar terpuruk.

” Karena sebagian besar petani kita hari ini adalah petani sawit. Dan harapan mereka di saat harganya seperti ini bahkan tidak diambil itu sangat menyedihkan buat mereka,” cetusnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: