HaluaNusantara – Dor… dor… dor… suara tembakan mengiringi penggerebekan aktivitas peleburan timah ilegal di Desa Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Sabtu (23/11/24) pagi kemarin.
Suara tembakan tersebut, sontak membuat beberapa pria yang sedang bekerja di peleburan mini berhamburan melarikan diri.
Salah satu warga mengungkapkan, pekerja yang lari mengatakan bahwa ada penggerebekan timah.
“Saat pekerja lari, saya tanya ada apa, dia bilang digerebek karena timah, saya tanya lagi timah dari mana, dan pekerja yang kabur itu menjawab dari Desa Permis,” jelas warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga juga menambahkan setelah terjadinya penggerebekan tersebut, datang mobil warna putih yang mencari pekerja tesebut.
“Tidak lama dari kejadian penggerebekan tersebut, datang lah mobil putih, yang mencari pekerja yang kabur tesebut, kayak nya itu temen nya,” ungkapnya.
Narasumber lain, yang bekerja di kebun sawit warga dekat lokasi peleburan timah tersebut mengatakan lahan tersebut milik warga Pangkalpinang. Ia mengungkapkan bahwa aktivitas tersebut berjalan kurang lebih 2 bulan terakhir.
“Lahan ini dulu nya milik saudara AD yang calon bupati itu, namun sudah di jual kepada sepupunya warga Pangkalpinang, setau saya aktifitas ini baru, kurang lebih 2 bulan, semenjak lahan nya beralih kepemilikan,” ucap nya kepada wartawan.
Menurut pantauan media ini, Sabtu (23/11/24) sore, saat mendatangi lokasi peleburan timah ilegal tersebut sudah tidak ada aktivitas, dan tempat peleburan timah tersebut sudah kosong dan rapi, namun 3 tungku yang diduga digunakan untuk peleburan timah masih terasa panas.
Kapolres Bangka Tengah AKBP Aditya Pradana saat di konfirmasi menyampaikan, bahwasanya pihak Polres Bangka Tengah dan Kapolsek Simpang Katis tidak mengetahui ada nya penggerebekan tersebut.
“Setelah saya cek kami baik Polres maupun Polsek tidak ada kegiatan penangkapan dilokasi tersebut mbak,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa akan mengecek terkait penggerebekan ini, ada tidaknya warga sekitar lokasi yang di tangkap untuk memastikan informasi tersebut.
“Ini baru saya perintahkan anggota, untuk ngecek ada tidaknya warga sekitar lokasi yang ditangkap untuk memastikan informasi tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Simpang Katis masih dalam upaya konfirmasi. (Tim)