HaluaNusantara.com – Pengamat politik, Rocky Gerung, mengomentari hasil debat Capres terakhir. Menurutnya, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengemplentasikan sebuah ketulusan dan menyejukkan.
“Saya ikuti lima (kali) debat itu, berdasarkan debat terakhir, closing statemen Prabowo Subianto menunjukam sebuah ketulusan,” kata Rocky Gerung, dikutip dari berbagai kanal YouTube dan Tiktok, Selasa (6/2/2024).
“Anda boleh hina, tetapi seseorang yang angkuh dan tiba-tiba menundukkan kepala dengan tulus mengatakan saya minta maaf kepada Pak Anies dan Pak Ganjar, itu soalnya kesejukan dan ketulusan ada pada Prabowo,” katanya lagi.
Lain halnya dengan Ganjar, lanjut Rocky menilai, bahwa Ganjar Pranowo sangat angkuh. Hal itu merujuk pada closing statement atau pernyataan penutup yang disampaikan Ganjar di debat terakhir.
“Apa yang Ganjar bilang ditujukan khusus kepada Prabowo. Jangan pilih seseorang yang pernah membunuh, melanggar hak asasi manusia. Nggak ada hak sedikit pun Ganjar bicara itu,” tegas Rocky.
Menurut Rocky yang boleh bicara soal itu adalah mahasiswa bukan Ganjar selaku capres 2024.
“Sejatinya, Ganjar mengucapkan terima kasih dan tidak mengomentari soal HAM. Sebab, Ganjar sendiri melakukan pelanggaran HAM,” timpalnya.
“Apa hak Ganjar. Ganjar bagian dari orang yang mengelukan Prabowo ketika Megawati mengangkat Prabowo sebagai (calon) wakil presiden. Dia nggak punya hak mengatakan itu. Artinya dia berbohong pada partainya,” kata Rocky.
Ditegaskan Rocky, Ganjar tidak sadar bahwa ganjar merupakan pelaku pelanggaran HAM.
“Dia menunggangi kemarahan publik, padahal dia tidak ngerti. Dia itu pelaku pelanggaran HAM di Wadas. Kita mesti fair bilang itu,” tegasnya.
“Ketulusan ada pada Prabowo, kecerdasan ada pada Anies dan Keangkuhan ada pada Ganjar,” pungkasnya. (JP)