HaluaNusantara.com
BANGKA – Belum genap sepekan ditertibkan tim gabungan, pada Kamis (30/11/23) lalu, aktivitas tambang ilegal di perairan Batu Hitam kembali menggeliat. Oknum Kepala Dusun (Kadus) inisial Is, disebut-sebut sebagai koordinator aktivitas tambang timah ilegal di Perairan Batu Hitam Mengkubung, Belinyu.
Tak hanya oknum Kadus, berdasarkan keterangan dari salah satu narasumber, aktifitas penambangan ilegal itu di koordinir oleh salah satu perangkat Desa Lumut yang merupakan Kadus Tanjung Batu.
“Semua ponton-ponton ini binaan Pak Kadus (IS) semua. Sekitar 200 lebih ponton,” Kata narasumber kepada wartawan.
Keterangan dari salah satu penambang mengatakan, bahwa oknum Kadus tersebut memberlakukan aturan pemotongan sebesar 15% dari hasil timah yang diperoleh penambang, sebagai jasa agar berjalannya aktifitas tersebut dengan aman terhadap masalah hukum.
“Kita ikut pak Kadus, dipotong hanya 15 persen saja dari hasil timah, sisanya kita bawa pulang, tidak ada potongan lainnya,” jelas penambang yang bekerja di lokasi.
Is, selaku Kadus Tanjung Batu sendiri, sejauh ini membantah info soal dirinya dituding sebagai koordinator. Dirinya menyebut bahwa tidak ada hubungan dengan aktivitas penambangan yang ada di perairan Batu Hitam.
“Mana saya tau, itu bukan wilayah saya. Jadi konfirmasi aja ke perangkat wilayah sana. Iya, tidak ada sangkut pautnya dengan saya,” kata Is menjawab konfirmasi.
Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Babel AKBP Indra Feri Dalimunthe sebelumnya menegaskan, akan menangkap dan memproses hukum penambang serta orang yang memberikan kesempatan untuk melakukan pertambangan. Menurutnya lokasi tersebut bukan merupakan zona tambang dan tidak memiliki IUP.
Sebelumnya, Kamis (30/11/23) lalu, aktivitas tambang timah di perairan Batu Hitam ditertibkan oleh tim gabungan Polsek Belinyu, Satpolair Polres Bangka, Ditpolairud Polda Babel dan Posmat TNI AL Belinyu yang dipimpin Forkopimcam Belinyu.(tim)