SUNGAISELAN – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) bersama PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN UIW Babel) dan perwakilan Forkopimda, menghadiri peluncuran perdana peningkatan pelayanan jam nyala listrik PLN Pulau Nangka dari 12 jam menjadi 24 jam, bertempat di Pulau Nangka, Desa Tanjung Pura, Senin (04/12/2023).
Kehadiran Orang Nomor Satu di Bangka Tengah, Algafry Rahman didampingi Ketua TP-PKK Bateng, Eva Algafry dan para pejabat di lingkungan Pemkab Bateng disambut antusias serta senyuman masyarakat Pulau Nangka.
Diketahui, Pulau Nangka adalah pulau terpisah dari Desa Tanjung Pura yang memiliki sekitar 105 KK, yang selama ini masyarakatnya hanya bisa menikmati aliran listrik selama 12 jam, dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi. Tetapi sejak 30 November 2023 lalu, pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) kapasitas 2×100 kw oleh PLN UIW Babel, Pulau Nangka sudah bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam.
Saat ditemui, Algafry Rahman mengucap syukur atas peluncuran listrik 24 jam di Pulau Nangka ini.
“Alhamdulillah kita bersyukur bahwa sekarang listrik di Pulau Nangka sudah 24 jam. Saya menyaksikan sendiri, listrik di sini sudah mati sejak jam 6 pagi dan anak-anak pakai senter untuk mempersiapkan peralatan sekolah, melihat kenyataan itu kita ikut bersedih, sehingga kita minta dan perjuangkan ke pihak terkait, agar listrik di Pulau Nangka ini dialiri 24 jam,” ucapnya.
Disampaikan Algafry, listrik di Pulau Nangka sudah ada sejak tahun 2017, namun tidak 24 jam.
“Tentu kita sangat senang melihat kebahagiaan masyarakat, apalagi Pulau Nangka memiliki beragam potensi untuk dikembangkan,” tuturnya.
Saat ditemui di tempat yang sama, Heri selaku Kepala Desa Tanjung Pura mengucapkan terima kasih kepada PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Bangka Belitung dan seluruh pihak terkait.
“Insyaallah dengan ini kebutuhan masyarakat terpenuhi, karena listrik ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian warga. Dengan adanya aliran listrik 24 jam masyarakat juga bisa menghemat pengeluaran, karena biasanya menggunakan genset. Aliran listrik 24 jam ini akan kita manfaatkan sebaik mungkin untuk aktivitas sehari-hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Fatma (63) selaku masyarakat asli Pulau Nangka merasa bersyukur, karena lingkungan tempat tinggalnya sudah memikiki akses listrik 24 jam.
“Alhamdulillah, listrik Pulau Nangka sekarang sudah 24 jam, momen ini sudah lama kami nantikan. Saya asli orang sini dan lahir di sini, belum pernah merasakan listrik 24 jam. Setelah sekian lama akhirnya aliran listrik bisa dinikmati 24 jam, rasanya sangat bahagia,” ujarnya penuh rasa syukur. (**)