Lolosnya Pengiriman Tailing Ilegal, Bukti PT PMM Lebih Sakti dari Polisi

Img 20231017 175106

Editorial

• Marsah Jupa
• (Redaktur RNC)

Rabu (18/10/23) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, tongkang yang berisi ribuan tailing milik PT. Putraprima Mineral Mandiri (PT. PMM), akhirnya berlayar meninggalkan Bangka Belitung. Hingga bergeraknya ribuan ton tailing berkedok Zircon tersebut, seluruh aparat penegak hukum (APH) bergeming, tanpa reaksi atau upaya pencegahan.

Tak hanya Kepolisian, KSOP hingga dinas ESDM Babel pun, tak memberikan keterangan apa pun atas konfirmasi wartawan. Benar-benar lancar proses pengiriman tailing yang dilakukan oleh PT PMM. Padahal, Menteri ESDM Republik Indonesia, Arifin Tasrif sudah menegaskan bahwa, tidak ada lagi pengiriman Zircon apalagi tailing untuk dapat keluar dari Babel.

Dikutip dari laman https://babelpos.disway.id, Menteri ESDM tegas melarang segala bentuk mineral ikutan keluar dari Babel. Namun hal tersebut seolah tak berlaku bagi PT PMM. Pun aparat Kepolisian tak menunjukkan upaya, untuk melakukan pencegahan.

‘’Semua masih di tailing-tailing. Kalau ada yang keluar seperti Logam Tanah Jarang (LTJ) atau dalam bentuk zirkon, ilmenit, xenotim, dan monazite, itu kita pastikan ilegal,’’ demikian dikemukakan Menteri ESDM RI, Arifin Tasrif ketika Rapat Dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, yang juga diikuti salah satu anggota DPR RI Dapil Babel, Bambang Patijaya yang akrab disapa BPJ yang justru mempertanyakan soal aktifitas pengiriman mineral ikutan itu keluar Babel.(sumber babelpos)

• Profil PT PMM dan Para Jenderal Polri

PT PMM memulai pembangunan pabrik zirkon dan ilmenit di Bangka Belitung pada 13 Februari 2018 lalu. Peletakan batu pertama pabrik perusahaan tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman.

Perusahaan ini dikenal dekat dengan jenderal polisi karena saat peletakan batu pertama dihadiri langsung oleh Inspektur Jenderal Ike Edwin yang saat itu menjabat sebagai Staf Ahli Kapolri bidang Sosial dan Politik.

Tidak hanya itu, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri yang saat itu dijabat oleh Komisaris Jenderal Moechgiyarto turut mengunjungi perusahaan tersebut pada 16 Januari 2019 dengan ditemani sejumlah pejabat kepolisian Bangka Belitung mulai dari Kapolda Bangka Belitung yang saat itu dijabat Brigadir Jenderal Istiono hingga para pejabat utama.

• Rawan Potensi Smugling
Berdasarkan pengamatan wartawan, dalam proses loading material tailing PT PMM bisa dibilang sangat leluasa. Di mana truk pengangkut tailing yang sudah berada dalam karung karung bekas (sebagian robek) langsung masuk dan menumpahkan material, tak ada pengawasan yang ketat dari surveyor. Padahal semestinya surveyor memastikan bahwa material yang masuk ke dalam tongkang sesuai dengan spesifikasi atau komoditas yang dikerjakan.

Apalagi proses loading yang dilakukan pada malam hari, jelas sekali bahwa sulit mengontrol material apa saja yang masuk ke dalam tongkang. Sementara, PT PMM sendiri berdasarkan IUP nomor : 188.4/263/ESDM/DPMPTSP/2018 dan IUP nomor : 188.4/399/ESDM/DPMPTSP/2019, jelas menegaskan bahwa komoditi utamanya adalah mineral Zircon.

Namun fakta bahwa mineral yang diangkut malah tak lebih dari 20 % Zn, lantas sisa sebanyak 80% lebih di bawa ke mana? Secara logika pun terlihat jelas keanehan bahwa Zircon yang dibawa dalam kadar maksimal 20% tersebut, sangat tidak ekonomis, masa mineral terbuang lebih banyak dari yang akan diambil.

• Sempat Diminta Stop oleh Gubernur

Terkait pengiriman zirkon ke Kalimantan melebihi kuota produksi yang tercantum di RKAB, Gubernur Bangka Belitung yang saat itu dijabat Erzaldi Rosman bahkan sempat mengirimkan surat rekomendasi penghentian pengiriman zirkon PT PMM yang ditujukan kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalbalam.

Erzaldi dalam surat bernomor 540/0612/ESDM_3 tertanggal 6 September 2021 merekomendasikan penyetopan dengan alasan PT PMM berdasarkan data Laporan Hasil Verifikasi (LHV) surveyor PT Konsulindo Era Sejati telah melakukan pengiriman zirkon sebanyak 15.599,56 ton. Jumlah pengiriman zirkon tersebut melampaui jumlah produksi RKAB PT PPMM pada tahun 2021 yang hanya 10.000 ton.

• Jubirnya PT PMM Seorang Oknum Komisioner Berdalih Dewan Pembina
Salah satu kejadian menarik yang pernah dialami redaksi, adalah keterangan seorang petugas security PT PMM yang meminta menghubungi seorang oknum anggota Komisi Informasi Daerah untuk bisa masuk ke dalam areal gudang. Walau akhirnya menarik pernyataannya, oknum Komisi Informasi Daerah tersebut beralasan bahwa kedua boss PT PMM merupakan dewan pembina dari kantor berita nya. Wajar saja tim Gakkum dari KLHK saat itu ditolak untuk masuk ke dalam areal gudang PT PMM, dan diarahkan menghubungi si oknum anggota Komisi Informasi Daerah tersebut.

• RKAB Tak Masuk Akal
Di Era Penjabat Gubernur Ridwan Djamaluddin, PT PMM malah semakin gahar, bukannya berhenti, malah mendapat RKAB dengan angka lebih fantastis sebanyak 67.000 ton untuk tahun 2023. Jumlah ini sangat tak masuk akal jika dilihat IUP yang bahkan hampir tak pernah tergarap. Wajar saja, hasil penelusuran tim redaksi menjawab angka tersebut.

PT PMM diketahui hanya membeli dari seorang pemain tailing bernama AN. Yah, bisa dibilang gudang AN adalah ‘IUP’ PT PMM yang sebenarnya. Redaksi bahkan mendapat pengakuan dari pekerja gudang AN bahwa mereka mengirimkan tailing ke PMM.

• Janji Manis Investasi 1 Triliun tanpa realisasi
Pada awal peletakan batu pertama PT PMM di Jalan PLTU Lama/BMP RT 006 Dusun Mudel Sungai Mengkaong Kelurahan Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pihak PT PMM pernah berjanji akan menanam investasi sebesar Rp 1 Triliyun.

Namun hingga hari ini, aktivitas yang dilakukan oleh PT PMM, tak lebih sekedar membawa puluhan ribu ton tailing, dengan kandungan berbagai macam mineral ikutan berharga di dalamnya. Janji investasi Rp 1 Triliyun pun hanya tinggal janji manis tanpa bukti.

Dari sekian fakta-fakta yang dipaparkan, dapat dipahami betapa kuat dan ‘sakti’ nya PT PMM ini. Apakah ini yang membuat PT PMM bisa melenggang santai memboyong keluar ribuan ton mineral ikutan dari Babel, tanpa terusik oleh APH. Akankah PT PMM memang lebih sakti dari APH?(**)

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: