HaluaNusantara.com
PANGKALPINANG – Kota Pangkalpinang ditetapkan sebagai Kota Kreatif Indonesia dari 74 kabupaten/kota di Indonesia oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Uno, pada Selasa (16/10/2023). Lima kabupaten/kota yang terpilih sebagai KaTa Kreatif Indonesia selain Kota Pangkalpinang yakni Kabupaten Banyumas, kabupaten Batang, Kota Makassar dan Kabupaten Sleman.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Susi Erawati mengatakan, kuliner menjadi sub sector unggulan yang menjadikan Pangkalpinang sebagai kota kreatif, dengan produk otak-otak.
“Persiapan dua tahun menuju kota kreatif ini alhamdulillah Pangkalpinang menjadi satu-satunya di Bangka Belitung yang terpilih,” ujar Susi.
Dia menuturkan, pencapaian ini didapatkan berkat dukungan penuh Wali Kota Pangkalpinang dan inovasi-inovasi serta kinerja dari bidang ekraf. Susi menyebut, otak-otak menjadi produk unggulan berdasarkan hulu ke hilir produksinya. Pangkalpinang juga menjadi daerah di Bangka Belitung dengan industry otak-otak terbanyak.
“Kami sangat berterima kasih kepada pak wali kota berkat dukungannya. Ini akan menjadi kado terindah dari kami di akhir masa jabatan beliau sebagai Wali Kota Pangkalpinang,” kata dia.
Dukungan yang diberikan itu, lanjut Susi, dengan terselenggaranya event-event kuliner maupun event pariwisata yang dapat menjangkau ekonomi kreatif. KaTa Kreatif ini juga tidak terlepas dari dukungan akademisi, bisnis, komunitas, government dan media.
Susi menuturkan, dengan menjadi kota kreatif akan semakin memperkuat jejaring kabupaten/kota di Indonesia sebagai sarana transfer ekonomi kreatif dan transfer pengalaman. Selain itu, akan mendorong pertumbuhan sector ekraf agar bisa menciptakan lapangan kerja dan kontribusi ekonomi yang signifikan.
“Manfaatnya dengan menjadi kota kreatif ini tentu meningkatkan pariwisata, pembangunan infrastruktur, identitas dan citra positif yang membanggakan daerah. Inovasi dan kualitas hidup. Kemajuan teknologi, kreativitas, pembentukan komunitas kreatif, keberlanjutan lingkungan serta pengembangan hubungan internasional,” jelas Susi.
Menjadi kota kreatif, Susi berujar, akan memperkuat jaringan ke Unesco (organisasi Internasional yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan) dan mendorong keterlibatan internasional dalam sector-sektor kreatif.
Dalam ekonomi kreatif terdapat 17 sub sector dan di Pangkalpinang sub sector terbanyak yaitu kuliner. Selain menjadi kota kreatif, bidang ekraf juga telah membuktikan prestasinya meskipun baru berdiri pada 19 Juni 2020 di kancah nasional dengan masuk 10 besar inovasi aplikasi PPD, Dayang Kota Pangkalpinang mewakili Provinsi Babel dan juara 1 Duta Pariwisata Indonesia.
“Saya mengucap terima kasih sekali lagi kepada pak wali kota, sekda, kepala Bappeda dan jajaran, kepala Dispar, dan pihak-pihak yang telah terlibat serta membantu menjadikan Pangkalpinang sebagai kota kreatif,” pungkasnya. (*)