Pondok Sahang Cottages di D’Orange Cafe, Terobosan Baru Bisnis Hotel di Babar

Img 20230705 Wa0020
Pondok Sahang Cottages di D'Orange Cafe, Jalan Raya Peltim Mentok, Kabupaten Bangka Barat, bisa jadi pilihan bagi anda yang menginginkan suasana berbeda. Foto: SK.

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Yani Slootweg, pengusaha asal Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat yang sudah sebelas tahun mengelola D’Orange Cafe yang bergaya western, kini mulai membidik bisnis penginapan.

Penginapan yang diberi nama Pondok Sahang Cottages kini sudah terealisasi sebanyak enam unit. Konsep yang diusung berbeda dengan hotel atau penginapan yang sudah ada di Bangka Barat dan sudah tentu menawarkan kenyamanan yang berbeda pula bagi penghuninya.

“Pondok Sahang ini mengusung konsep butik hotel. Jadi dia modern, internasional, mid culture. Jadi kalau tamu-tamu di sini sih komentarnya embiance-nya ( suasananya ) itu lebih ke Bali. Tapi kamar – kamarnya sendiri kita mengusung modern room,” jelas Yani saat ditemui di D’Orange Cafe, Mentok, Rabu ( 5/6/2023 ).

Menurut Yani, dengan konsep cottages yang ditawarkan ini, Pondok Sahang juga sangat cocok bagi pasangan yang ingin berbulan madu atau honeymoon, apalagi didukung suasana yang alami, terutama pada malam hari akan menambah nuansa romantis.

“Honeymoon juga bisa banget karena kan konsepnya cottages jadi lebih private gitu. Ditambah juga suasana di sini alami apalagi di malam hari bintang-bintangnya bagus apalagi kalau lagi terang bulan atau bulan purnama, keren banget,” ujarnya.

Kenyamanan lainnya yang ditawarkan di Pondok Sahang adalah ruangan yang luas dan tempat tidur berstandar internasional serta hot and cold shower.

“Kualitas tempat tidurnya satu tingkat di bawah King Koil, jadi sudah internasional standar yang kita punya. Fasilitas shower dengan hot and cold jadi air panas air dingin mandinya sudah enak,” terang Yani.

Di sini pihaknya menawarkan dua pilihan, pertama tiga unit kamar superior yang dibanderol Rp650.000 per malam lengkap dengan breakfast ( sarapan ) untuk dua orang.

“Ini sudah dapat breakfast untuk dua orang. Breakfast-nya itu kontinental, American Breakfast dan Indonesian breakfast,” imbuh istri warga negara Belanda Marc Slootweg ini.

Pilihan kedua yakni kamar Delux seharga Rp525.000 per malam, juga lengkap dengan breakfast-nya.

Menurut Yani, Pondok Sahang Cottages bahkan sudah pernah dibooking PT. Outotec dari Australia yang stay selama kurang lebih satu tahun.

“Outotec dari Australia, jadi kita dibooking langsung sama manajernya orang Rusia waktu itu via email direct ke kita,” ujar Yani.

Saat ini pun Pondok Sahang sudah dibooking warga Australia yang biasa datang setiap tahun ke Mentok untuk memperingati tragedi perang Dunia ke – II untuk bulan Februari tahun depan.

Fasilitas lainnya yaitu Tulip Hall Meeting Room dengan kapasitas 60 sampai 100 tempat duduk, didukung area parkir yang luas dan meeting equipment komplit seperti proyektor, wifi dan ruangan ber-AC yang nyaman.

Dan menurut Yani, pengembangan ke arah penginapan dengan konsep cottages pun berawal dari keinginan pengunjung yang melaksanakan meeting, tapi perlu kamar untuk menginap. Hal itu lah yang ditangkap wanita yang memang berlatar belakang pendidikan perhotelan ini.

“Karena semuanya terkonsep, awalnya dari restoran D’Orange Cafe kan sudah lama berdiri. Mereka suka pakai buat meeting, tiba-tiba dari meeting ini mereka kalau meeting package sudah mau sama kamar,” terangnya.

Sedangkan nama Pondok Sahang yang disematkan untuk penginapannya, menurut Yani terinspirasi dari sang ayah, seorang petani sahang atau lada yang berhasil menyekolahkan enam orang anaknya dari hasil berkebun sahang.

“Nama Pondok Sahang itu menghargai almarhum ayah saya, karena beliau petani sahang dan enam anak – anaknya bisa kuliah dari hasil berkebun sahang. Itu lah kenapa saya memakai nama Pondok Sahang, itu terinspirasi dari almarhum ayah saya,” tutur Yani.

Memang saat ini Pondok Sahang Cottages belum resmi dipasarkan atau dipublikasikan. Namun dalam waktu dekat Yani berencana akan menggelar grand opening yang akan dihadiri unsur Forkopimda Kabupaten Bangka Barat. Untuk itu pihaknya sedang melakukan berbagai persiapan.

“Grand Opening Insya Allah segera kita laksanakan, karena kita juga harus mengatur dulu terutama kan kita juga lihat jadwal Forkopimda juga,” katanya.

Yani optimis Pondok Sahang Cottages yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih setengah hektare ini dapat berkembang dan bersaing di pasar, apalagi bila melihat D’Orange Cafe yang terbukti mampu bertahan sejak 2012 hingga sekarang.

“Luas lahan setengah hektare masih bisa dikembangkan kalau usaha ini memang nantinya berkembang. Saya harap nanti berkembang,” tutupnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: