HaluaNusantara.com
PANGKALPINANG – Kapolresta Pangkalpinang Kombes. Pol. Gatot Yulianto menghimbau masyarakat agar tidak ikut serta menyebarkan video maupun informasi yang bersifat provokasi terkait bentrokan antara Ormas PP dan FJB, (6/4) sore kemarin.
“Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, Jangan sebar video atau konten-konten provokasi. Jika mendapatkan informasi seperti itu, silakan dihapus saja dan jangan disebarkan lagi,” ujar Kapolresta.
Lanjut Kapolresta, dua Ormas yang sempat terlibat bentrokan di depan Ramayana Pangkalpinang kemarin hanya kesalahpahaman, dan kedua Ormas tersebut sudah berdamai.
“Hanya salah paham dan sudah damai,” ucap Kombes. Pol. Gatot Yulianto ketika dikonfirmasi, Jumat (7/4/2023) dini hari.
Gatot mengatakan bahwa dengan menyebarkan video yang berisi kekerasan dapat memberikan pengaruh buruk terhadap anak. Lebih lanjut dia menyinggung terkait Undang-Undang perlindungan anak, yang mana anak seharusnya mendapatkan perlindungan dari orangtua dan negara.
“Kami berharap masyarakat tidak melakukan kekerasan maupun juga menyebarkan video-video terkait kekerasan,” kata Gatot
Mendapatkan laporan adanya bentrokan antarormas, polisi bergerak dengan cepat menuju lokasi. Polisi lalu nerusaha untuk memediasi kedua ormas itu.
“Kedua belah pihak sudah kami pertemukan semalam, setelah dilakukan komunikasi, mereka sepakat menyelesaikan kesalahpahaman tersebut secara kekeluargaan dan berjanji tidak akan terjadi gesekan kembali, jadi situasi sudah kondusif,” ujar Gatot.
Gatot sekali lagi mengatakan kepolisian ingin agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat. Masyarakat harus berhati-hati adanya upaya adu domba di dalam masyarakat melalui informasi yang salah.
“Mari bijak menahan diri dan tidak asal sebar info apalagi tidak valid,” tutup Gatot.
Sebelumnya, ramai diperbincangkan dan diberitakan dua Ormas di lahan parkir Ramayana Pangkalpinang terlibat bentrok. Akibat dari bentrokan tersebut, satu unit mobil rusak parah di bagian kaca depan, samping dan belakang. (RNC)