Minyak Goreng Langka, Satgas Pangan Sidak Pasar

redaksi
Img 20230220 Wa0030

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Berkurangnya stok minyak goreng di Bangka Barat membuat Satgas Pangan bersama Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian ( DKUP ) melakukan inspeksi mendadak di Pasar Tradisional Kecamatan Muntok, Senin ( 20/2/2023 ).

Satgas Pangan Bangka Barat dan DKUP juga menyasar beberapa agen sembako di sekitar wilayah Muntok.

Menurut Ketua Satgas Pangan, Iptu Ogan Arief Teguh Imani, setelah dicek di beberapa toko dan agen sembako, saat ini stok minyak goreng Fortune sangat kurang. Bahkan MinyaKita sejak tiga pekan terakhir hilang dari pasaran.

“Hasil pengecekan kita di beberapa toko, minyak goreng masih sedikit. Untuk stok Fortune ukuran satu liter sudah habis, yang tersisa setengah liter itu hanya 300 dus. Ini juga hanya satu toko yang toko lainnya sudah tidak ada stok,” jelas Ogan Arif.

“MinyaKita sudah kosong kurang lebih tiga minggu lalu. Tadi hanya ada satu agen yang ada, kurang lebih 100 dus, namun tidak mengambil di distributor, tapi langsung ke Palembang, Provinsi Sumatra Selatan,” sambung Kasat Reskrim Polres Bangka Barat ini.

Kendati stok minyak goreng terganggu, namun untuk bahan pokok lainnya masih relatif aman. Menurut Ogan, hingga bulan Ramadhan nanti diperkirakan bahan – bahan pokok tersebut masih cukup. Harganya pun menurut dia masih stabil tidak ada kenaikan.

“Harga pangan lainnya seperti harga ayam masih stabil, beras stabil, daging sapi stabil. Untuk minyak curah sendiri juga stoknya tapi masih ada. Beras premium juga stabil,” jelas dia.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat Aidi yang ikut hadir pada sidak tersebut mengatakan hal senada.

Menurut Aidi, stok bahan pokok stabil, hanya pasokan minyak goreng dari pusat mengalami kekurangan, terutama MinyaKita. Sementara untuk minyak goreng Fortune hanya satu agen saja
yang masih memiliki stok.

“Mnyak goreng Fortune sendiri sampai sekarang juga ada kesulitan. Minyak Fortune hanya ada di satu agen di Kabupaten Bangka Barat yang menyimpan, itu pun langsung tersebar di toko – toko eceran,” ungkap Aidi.

Namun menurut dia minyak goreng curah masih tersedia di pasaran. Begitu pula dengan merk lainnya masih ada. Sedangkan minyak Fortune yang langka hanya kemasan 1 liter saja.

“Kita sejauh ini pun melakukan komunikasi dengan para distributor, tapi memang pengiriman dari pusat itu terbatas, ini secara nasional sudah disampaikan waktu kita mengatasi inflasi dari Kementerian, menyatakan bahwa produksi minyak goreng kita itu terjadi pengurangan pasokan,” jelas dia.

Untuk mengatasi permasalah tersebut, Rabu ( 22/2 ) nanti pihaknya bersama Satgas Pangan diundang Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bangka Belitung, membahas langkah – langkah yang akan diambil pihak provinsi dan kabupaten.

“Ini kan persoalan pasokan. Kalau pasokan cukup nggak ada persoalan kita kan. Kalau pasokannya kurang otomatis provinsi berkurang dan kabupaten juga akan merasakan dampaknya,” tutup Aidi. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: