Perum Bulog Gandeng Distangan Babar Gelar Pasar Murah

redaksi
Img 20230216 Wa0026

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Dinas Pertanian dan Pangan Bangka Barat bekerja sama dengan Perum Bulog Kantor Cabang Bangka, melaksanakan kegiatan stabilisasi pasokan harga pangan dan gerakan pasar murah, di kawasan Pasar Tradisional Kecamatan Muntok, Kamis ( 16/2/2023 ) pagi.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan pokok agar daya beli masyarakat terjaga dan inflasi terkendali.

Plt. Kepala Dinas Tangan M. Joni Wimson Candra mengatakan, pihaknya juga melakukan sosialisasi dan penyaluran beras SPHP ( Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ) serta melakukan pengawalan di tingkat distributor resmi.

“Selain itu dilaksanakan pasar murah, beras perkilo Rp 9.000, sebanyak 10 ton. Ada minyak goreng 1.200 liter dengan harga Rp16.000 per liter dan gula pasir 1 ton seharga Rp13.500 dan tepung terigu 300 kilogram seharga Rp12.500,” jelas Joni.

Menurut Bupati Bangka Barat H. Sukirman, Pemkab dalam hal ini selalu berupaya menekan harga bahan pokok di pasaran. Bersama Satgas Pangan dan Forkopimda senantiasa bekerja sama melaksanakan hal tersebut sepanjang bulan.

“Kemudian kita pastikan sampai hari ini peredaran pangan yang menjadi bagian dasar dari kehidupan manusia, itu masyarakat kami tidak merasakan ada keluhan masalah harga,” katanya.

Menurut dia, untuk mendapatkan harga yang bagus, Pemda senantiasa berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait, juga dengan mensubsidi biaya transportasi hingga 10 persen. Namun menurut Sukirman sejauh ini harga bahan pokok di Muntok relatif stabil.

“Kami menyambut baik kegiatan ini mudah – mudahan terus kita lakukan, kemarin ada pasar murah bulan kemarin kita lakukan. Hari ini dapat 10 ton saya pastikan itu belum apa-apa, artinya daya beli masyarakat kita pada dasarnya cukup mumpuni,” ujarnya.

“Jadi kita sama-sama mengawasi mudah-mudahan hajat pemerintah pusat melalui Bulognya sampai ke masyarakat yang terkecil. Mudah – mudahan gerakan pasar murah dari Bulog terus berlanjut,” sambung Sukirman.

Sementara itu menurut Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Bangka Asfianty, dalam hal ini Bulog mengemban tugas di bawah Badang Pangan Nasional untuk melakukan kegiatan stabilisasi harga pasokan pangan.

“Jadi kegiatan stabilisasi harga ini bukan hanya sekarang aja, tapi dari tahun ke tahun. Cuma namanya aja yang berbeda. Kalau tahun lalu di bawah Disperindag itu namanya Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) kalau sekarang di Bapanas menjadi Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ( SPHP ),” terangnya.

Dikatakan Asfianty, mekanisme penyaluran beras KPSH dan SPHP sama saja. Hanya ada sedikit perbedaannya yaitu, KPSH hanya dilakukan di pasar – pasar, sedangkan SPHP bisa dilakukan di retail – retail moderen seperti Hyper Mart dan sejenisnya.

Asfianty membeberkan, beras SPHP di wilayah produksi, harga gudangnya sebesar Rp8.300. Sedangkan di Bangka Belitung di wilayah non produksi, harga gudangnya Rp8.600. Harga bisa naik karena tambahan biaya angkut atau transportasi dari gudang.

“Tapi misalnya dari Bangka Barat ini kan mau ngambil ke gudang itu kan ada biayanya nanti kita tunjuk siapa yang bisa mengantar atau ngambil sendiri, atau bisa diantar. Tapi tentu harganya nanti ada selisih untuk biaya angkutannya, tapi tertinggi pengecer itu menjual di harga per kilonya itu Rp. 9.950,” jelasnya.

Dia tidak menampik harga di tingkat pengecer terkadang melebihi angka Rp9.000. Karena itu pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan untuk menunjuk distributor resmi di pasar.

“Nah mudah-mudahan dengan berjalannya ini nanti mungkin bisa tambah toko-toko pengecer. Mungkin kami nggak tiap minggu untuk melakukan operasi pasar, ada empat toko yang kita tunjuk sebagai penyalur resmi dan kita berikan spanduk resminya,” kata Asfianty. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: