Banjir di Bangka Barat, Ketinggian Air 90 Sentimeter

redaksi
Img 20230119 Wa0032

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Curah hujan intensitas tinggi menyebabkan tiga lokasi di dua kecamatan di Kabupaten Bangka Barat digenangi banjir, dengan ketinggian air kurang lebih 90 sentimeter, Kamis (19/1/23).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Bangka Barat Ahmad Nursandi mengatakan, tiga titik yang tergenang banjir yakni Desa Sinar Manik dan Desa Limbung di Kecamatan Jebus serta pasar Parittiga di Desa Puput.

“Di Jebus itu ada dua titik, kalau di Parittiga titik banjirnya satu di Pasar Parittiga masuk wilayah Desa Puput. Jadi total ada tiga titik banjir. Desa Sinar Manik 25 kepala keluarga ( KK ) yang terdampak. Yang di Limbung itu jembatannya yang tertutup, rumah warga tidak kena,” jelas Sandi via telepon, Kamis ( 19/1 ).

Sedangkan di Pasar Parittiga yang terkena dampaknya para pedagang. Menurut Sandi, ketinggian air 90 sentimeter itu terjadi di tiga titik tersebut.

“Ketinggian air paling tinggi itu 90 sentimeter hampir sepinggang orang dewasa. Pas kita pulang tadi hampir jam 16.00 WIB yang lain sudah surut, Sinar Manik surut dan di Limbung itu sudah surut. Dan yang di pasar masih setinggi lutut orang dewasa,” jelasnya.

Pihak BPBD bersama Basarnas, TNI, Polri serta pemerintah desa setempat dibantu warga bahu – membahu memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak banjir.

Menurut Sandi, pihaknya sempat mengevakuasi warga Desa Sinar Manik yang sedang menderita sakit stroke serta membantu seorang ibu rumah tangga yang tidak dapat keluar dari pasar akibat banjir tersebut.

Untuk sementara kerugian akibat banjir belum bisa diperkirakan.

Guna mengantisipasi segala kemungkinan, BPBD mensiagakan personel dan peralatan. Dan kepada masyarakat Sandi mengimbau agar selalu waspada.

“Untuk masyarakat kita menghimbau agar berhati – hati dan waspada terutama untuk mengamankan barang – barang berharganya surat – surat berharga misalnya ijazah STNK BPKB, barang – barang elektronik yang juga diamankan,” ucapnya.

Juga warga pesisir diminta untuk selalu waspada dan berhati – hati, apalagi pada tanggal 21 sampai 23 Januari diperkirakan gelombang laut cukup tinggi. Warga diimbau tidak beraktivitas di pinggir laut atau di pantai.

“Itu bisa mengancam keselamatan jiwa. Termasuk para nelayan kita himbau juga untuk berhati – hati. Kalaupun cuaca tidak memungkinkan bisa menghentikan sementara aktivitas di laut. Kalaupun terpaksa kami himbau menggunakan alat keselamatan. Gunakan alat komunikasi tetap aktif berkomunikasi lewat radio,” imbau Sandi. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: