Polsek Jebus Selidiki Pembuat Video Tuding APH Tidak Adil

redaksi
Img 20230112 Wa0042

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Pasca penertiban tambang ilegal di Kaolin, Dusun Jampan, Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Rabu (11/01/2023) kemarin, beredar video di WhatsApp yang menyudutkan aparat penegak hukum ( APH ).

Konten video tersebut menuding APH tebang pilih, tidak adil serta merusak atau membacok peralatan penambangan saat melakukan penertiban tambang ilegal di Dusun Jampan.

Kapolsek Jebus Kompol Ghalih Widyo Nugroho membantah tudingan si pembuat video yang belum diketahui identitasnya itu.

“Terkait beredarnya video yang menyatakan bahwa APH melakukan ketidak adilan terkait pembacokan selang (alat tambang) saat penertiban TI di kawasan tersebut, kami akan melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. Dan kalau ungkapan tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan dan memenuhi unsur pidana, kami akan proses sesuai hukum dan peraturan yang berlaku,” tegas Kompol Ghalih saat dikonfirmasi, Kamis ( 12/1/23 ).

Menurut Ghalih, sebelumnya pihaknya mengambil langkah tegas menertibkan penambangan ilegal di Kaolin Dusun Jampan pada Rabu ( 11/1 ) lalu karena lokasi yang digarap masuk kawasan hutan produksi (HP).

Lokasi itu pun merupakan aset dan IUP PT. Putra Kusuma Abadi yang hingga kini perizinannya masih dalam proses perpanjangan di Kementerian ESDM.

Ghalih menegaskan, sebelum melakukan penertiban, pihaknya telah memberikan himbauan kepada para penambang untuk tidak melakukan aktivitas penambangan di kawasan tersebut. Namun himbauan itu tidak digubris oleh para penambang.

“Kami sudah cukup bijak dan manusiawi, dihimbau sampai empat kali,” katanya.

Dalam penertiban tersebut pihaknya mengamankan 6 unit mesin domfeng, 3 unit mesin wujin, 14 mesin robin serta 2 unit mesin upin ipin.

Menurut Ghalih ketika itu pihaknya menemukan beberapa pekerja saja, sebab ada sebagian yang melarikan diri.

“Di lapangan hanya ada pekerja, itupun sebagian kabur, sudah dimintai keterangan terhadap pekerja sebanyak 6 orang,” ujarnya.

“Tidak ada perlawanan seperti beredar video diduga dari pelaku tambang yang menyudutkan, fitnah kepada APH terkait pengrusakan atau dibacok terhadap alat tambang,” imbuhnya. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: