Bangka Barat Dilirik Kopetindo Kembangkan Energi Pengganti Batu Bara

Img 20230106 100617
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Yuwanda Eka Putra dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Aidi di Gedung Graha Aparatur, Jum'at ( 6/1/2023 ).

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Koperasi Energi Terbarukan Indonesia ( Kopetindo) melirik Kabupaten Bangka Barat untuk mengembangkan energi baru pengganti batu bara dari tanaman kenaf.

Rencana tersebut pun sudah dibahas pihak Kopetindo dengan Bupati Bangka Barat H. Sukirman baru – baru ini.

Kenaf yang nama latinnya Hibiscus Cannabinus adalah penghasil serat alam berbentuk tumbuhan semak, yang tingginya mencapai 3 meter.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Yuwanda Eka Putra mengatakan, pihak Kopetindo berencana akan menanam tumbuhan kenaf dengan memberdayakan masyarakat setempat.

Selain itu mereka juga berencana mendirikan pabrik wood pellet yang dibuat dari tumbuhan kenaf tersebut.

“Nanti pohon kenaf itu akan ditanam, nanti mereka berinvestasi di Bangka Barat dan mendirikan pabrik di sini.
Masyarakat akan diberdayakan untuk menanamnya akan dikerjasamakan,” terang Yuwanda usai dilantik di Gedung Graha Aparatur, Jum’at ( 6/1/2023 ).

Menurut dia tahun ini rencana itu akan berproses terlebih dahulu dan tahun 2024 mendatang baru bisa dimulai.

Pohon kenaf menurut Yuwanda sangat mudah ditanam di lahan bekas tambang, bahkan bisa tumpang sari di tanaman lain, seperti lada, sawit yang belum tinggi, kecuali pohon karet. Bahkan dalam lima bulan sudah dapat dipanen.

“Dari pohonnya bisa dibuat wood pellet itu akan diekspor ke Korea, Jepang untuk dijadikan energi terbarukan menggantikan batu bara. Daunnya bisa jadi pakan ternak. Kalau dia masih berupa serat itu bisa jadi bahan doortrim-nya mobil, dashboard doortrim, itu bahannya bakunya salah satunya dari pohon kenaf itu,” katanya.

Dikatakan Yuwanda, Pemda Bangka Barat akan membantu Kopetindo yang berniat menanamkan modal di Bumi Sejiran Setason, karena bila rencana itu terealisasi, maka multiplier effect ( efek berganda) sangat besar bagi masyarakat dan Pemkab sendiri.

Alasan Kopetindo memilih Bangka Barat untuk berinvestasi jelas Wanda, adalah karena adanya pelabuhan yang akan mempermudah mereka untuk mengekspor produknya ke luar negeri.

“Ini sedang tahap persiapan dan berproses dulu. Perizinan akan kita ini kan dan kita mungkin akan minta mereka membuat perusahaan cabangnya di sini, sehingga nanti pajaknya masuk ke kita,” ujarnya.

“Jadi kita berbagi hasil kita juga harus dapat. Mudah – mudahan mereka serius dan itu baik untuk perekonomian Bangka Barat,” sambung Yuwanda. ( SK )

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: