Kok Miniatur Jembatan Ampera Ada di Air Biat? Ini Alasannya

redaksi
70bd7333 6b3d 403c 8bac 1559a46e79c7
Foto : Seorang pengunjung sedang berpose di miniatur Jembatan Ampera di tempat wisata BMW, Desa Air Putih, Kecamatan Muntok, Minggu ( 28/8 ).

HaluaNusantara.com

BANGKA BARAT — Salah satu hal yang unik di Buana Mega Wisata (BMW) Desa Air Putih, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat yakni hadirnya miniatur Jembatan Ampera berdampingan dengan mercusuar Tanjung Kalian.

Padahal konsep yang diusung di BMW atau Wisata Alam Air Biat milik pengusaha Eddy Arief tersebut sejatinya miniatur Provinsi Bangka Belitung, sedangkan Jembatan Ampera terdapat di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan.

Jembatan tersebut menurut Manager Yasmin Group Hendri merupakan fasilitas untuk menyeberang ke miniatur Pulau Bangka yang berada di tengah – tengah kolong, sebenarnya memang tidak ada dalam konsep sebelumnya.

Namun karena menyeberang menggunakan kano atau perahu tidak memungkinkan bila pengunjung sedang ramai, muncul lah ide untuk membuat jembatan.

“Jembatan Ampera ini sebenarnya by accident, itu sebenarnya tidak ada. Tapi waktu awal Pak Eddy berpikir kalau orang mau ke pulau itu naik kano, tapi kalau sudah ribuan apakah mungkin mau turun naik? Kemudian Pak Eddy berpikir harus ada jembatan. Kemudian kalau ke Pulau Bangka jembatan yang cocok itu Ampera lebih memungkinkan dari sisi arsiteknya untuk kita buat,” ujar Hendri, Minggu ( 28/8/2022 ).

Menurut Hendri, ke depan masih banyak yang akan pihak kerjakan untuk melengkapi sarana prasarana di wisata alam eks lahan tambang tersebut, seperti toilet dan tempat berbilas setelah berenang di kolong. Dua hal itu masih dikejar penyelesaiannya dalam waktu dekat.

Selain itu pihaknya telah mulai menanam pohon durian, belimbing dan lain – lain untuk agrowisata di Buana Mega Wisata.

“Harapannya nanti orang – orang datang dan kalau mau menikmati buah – buahnya bisa langsung di situ. Tapi kalau mau bawa pulang baru ada timbangan,” ujarnya.

Dipilihnya tanaman durian bukan tanpa alasan. Menurut dia selain cocok dengan karakter tanahnya, di desa setempat, bahkan di Muntok dan Bangka Barat sendiri, buah durian sangat terkenal dan berkualitas cukup baik.

” Untuk sementara baru itulah tanaman yang cocok untuk kita. Kalau apel kan tidak cocok. Kalau belimbing sama durian tidak susah perawatannya. Dan daerah Kemang Masam sendiri yang paling cocok durian dan tanaman lokal yang paling terkenal adalah durian,” katanya.

Wisata Alam Air Biat nantinya juga akan dilengkapi dengan restoran dan meeting room serta villa – villa yang bisa digunakan untuk menginap.

“Ini restoran, di atas nanti ada meeting room kecil dan baru ke depan ada villa dan otomatis kalau sudah ada villa 24 jam. Tentu nanti ada destinasi baru di Bangka Barat, di mana orang-orang bisa datang malam untuk menikmati cahaya lampu di bawah kaki Menumbing,” ucap Hendri.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: