HaluaNusantara.com
BANGKA BARAT — Muhammad Aby Hafidz Muhlisin, seorang pelajar asal Kabupaten Bangka Barat lolos seleksi progam pertukaran pelajar Amerika Serikat, Kennedy-Lugar Youth Exchange & Study Abroad ( YES ).
Siswa SMAN 1 Pangkalpinang yang sebelumnya mengenyam pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Muntok ini, merupakan satu dari dua siswa asal Provinsi Bangka Belitung yang terpilih sebagai peserta program beasiswa YES dan berhak terbang ke negeri Paman Sam.
Muhammad Aby Hafidz Muhlisin adalah putra satu – satunya Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Bangka Barat, Abimanyu.
” Jadi dia ikut seleksi untuk program YES dari pemerintah Amerika Serikat, dari Bangka Belitung dua orang, satu dia, satu lagi dari Bangka Tengah,” jelas Abimanyu, usai rapat paripurna di Gedung Mahligai Betason 2, Kantor DPRD Bangka Barat, Selasa ( 9/8/2022 ) sore.
Menurut Abimanyu, seleksi untuk program YES diikuti ribuan pelajar dari seluruh Indonesia. Namun yang dipilih hanya 70 orang, Muhammad Aby Hafidz Muhlisin salah satunya.
Kemampuan berbahasa Inggris mumpuni yang dimiliki Muhammad Aby menurut sang ayah, menjadi salah satu faktor pendukung penting sehingga puteranya itu bisa pergi ke Amerika.
” Dia akan berada di Amerika kurang lebih sepuluh bulan. Program – program pendidikannya semua pihak Amerika itu yang menentukan. Biayanya ditanggung mereka, jadi kita nggak keluar biaya apapun,” ujar Abimanyu.
” Ya saya sebagai orang tuanya merasa bangga dan senang lah karena ini pengalaman yang mungkin bisa banyak digali, pengalaman yang tidak ternilai harganya,” sambungnya.
Mengutip dari berbagai sumber,
Program YES merupakan program beasiswa penuh yang diberikan oleh Pemerintah Amerika Serikat, dengan
tujuan meningkatkan pemahaman antara masyarakat Amerika Serikat dengan masyarakat negara yang memiliki penduduk muslim signifikan.
Peserta program ini merupakan pelajar Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dari 40 negara. Selama menjalankan kegiatan program pertukaran pelajar, para siswa ditempatkan di beberapa sekolah berbeda dan tinggal bersama Host Family di Amerika Serikat, serta melakukan kegiatan sosial bersama komunitas di lingkungan rumah, sekolah dan tempat ibadah selama sepuluh bulan. ( SK )