BANGKA BARAT — Sebagai tuan rumah Porprov ke – VI pada Juli 2023 mendatang, Kabupaten Bangka Barat tentu berhasrat bisa meraih medali sebanyak mungkin.
Namun penentuan target medali harus dilakukan secara terukur, tidak lagi hanya berdasarkan asumsi seperti pada Porprov sebelumnya.
Wakil Ketua 2 Bidang Prestasi KONI Bangka Barat, Bambang Setiabudi menegaskan, pada Porprov 2023 mendatang tidak ada lagi cabang olahraga penggembira, semua diwajibkan dapat menggondol medali.
” KONI pengennya tidak ada cabor yang tidak memperoleh medali, itu amanat dasarnya. Persoalan apakah medali perunggu, perak dan emas itu pendalamannya. Tidak ada yang jadi cabor penggembira seperti Porprov yang lalu. Kita nggak mau itu karena kita tuan rumah. Dan teman – teman cabor juga oke,” tandas Bambang Setiabudi di sela kegiatan test parameter atlet, di Graha Aparatur, Minggu ( 31/7/2022 ) siang.
Bambang menegaskan, pihaknya ingin menggiring tiap cabor agar ketika menentukan target medali harus berdasarkan keterukuran atletnya, bukan hanya asumsi.
” Sementara data yang masuk dari teman – teman cabor ada target medalinya, tapi itu kan belum bisa dipertanggungjawabkan. Liat perkembangan atletnya, itu lah fungsi test parameter itu di situ,” cetusnya.
Karena itu lah selain test parameter atlet, KONI juga berencana menggelar workshop Bimbingan Teknis ( Bimtek ) bagi para pelatih. Selain itu akan ada pendalaman cabor per nomor per atlet.
” Contohnya atlet A dia target meraih emas di nomor pertandingan tertentu. Kita akan kaji bagaimana atletnya, kompetitornya seperti apa, kesiapannya seperti apa sehingga semuanya bisa terukur. Kalau pun meleset – meleset nggak jauh – jauh lah, gitu perkiraannya karena pengalaman kita yang sudah – sudah ya kita belajar lah dari pengalaman,” kata Bambang.
” Kadang – kadang asumsi lebih di depan daripada realistis yang sebenarnya. Kita di KONI meminimalisir itu,” sambungnya.
Dikatakannya, berdasarkan penilaian penguji test parameter, secara global kondisi fisik atlet – atlet Bangka Barat belum cukup baik. Untuk itu perlu disusun program yang tepat sasaran dalam 32 minggu ke depan.
” Atlet kita harus banyak didrill. Didrill itu programnya benar – benar harus tepat sasaran dalam 32 minggu ke depan. Kalau nggak, susah. Tapi alhamdulillah kita tahu ( kondisi atlet ), dari teman – teman cenderung berasumsi selama ini kan gitu. Itu lah fungsi test parameter ini, artinya KONI pun dalam membuat program itu juga melalui sesuatu yang terukur,” katanya.
Bambang menambahkan, hasil test parameter yang dilaksanakan saat ini nantinya akan menjadi bahan dasar bagi para pelatih untuk menyesuaikan dengan programnya, dengan harapan program pelatihan bagi para atlet bisa tepat sasaran dan terukur. ( SK )